Pencegahan Kebutaan Kornea
Pencegahan Kebutaan Kornea
Data WHO:
Penyebab kebutaan anak di dunia:
- Katarak
- kelainan retina
– parut kornea,
– herediter,
– kelainan didapat.
Penyebab kebutaan kornea(dinegara berkembang)
• Campak,
• Defisiensi vitA,
• Obat2 tradisional mata,
• Oftalmia neonatorum
Penatalaksanaan
• Riwayat: Buta senja, obat-obat tradisional
• Mata anak harus diperiksa
Cara: Bungkus anak dengan selimut, buka mata dengan spekulum, pemeriksaan mata menggunakan fluoresin
Terapi
• Vitamin A
• Keratitis: Antibiotik atopikal+ balut
• Riwayat obat2 tradisional: antibiotika+ balut
• Virus HS: antivirus (idoxuridine, acyclovir)
• Def vitA:
<1 thn-VitA 100.000 IU hr 1, 2, 2 mgg.
> 1thn -200.000 IU
PENCEGAHAN
• Primer: imunisasi campak
• Sekunder: Imunisasi campak
• Tertier: Iridektomioptis, keratoplasti
Deteksi Dini Glaukoma pada Anak
Deteksi Dini Glaukoma Pada Anak
Definisi Glaukoma Neuropatioptik yang progresif, ditandai kerusakan diskus optikus yang khas dan berhubungan dengan penurunan lapang pandang, dimana TIO merupakan salah satu faktor risiko primer.
Gambaran Klinis
TRIAS KLASIK
Lakrimasi(mataberair)
Blefarospasme
Fotopobia(menghindaricahaya)
Pemeriksaan
TIO(dalamanestesi)
Diameter kornea: > 12 mm usia1 thn
Gonioskopi(dalamanestesi)
Axial length (A-scan)
Retinoskopi
Opthalmoskopi
Penatalaksanaan
Operasi: trabekulotomi-trabekulektomi goniotomi
Obat-obatan: hanya sementara--->efek samping
Penurunan visus
Glaukoma yg tak terkontrol: atrofioptik
Kekeruhan kornea
Kelainan refraksi, ambliopia
Katarak, dislokasi lensa
Ablasio retina
Deteksi dan Koreksi Kelainan Refraksi pada Anak
dr. EdiaAsmara Soelendro, SpM(K)
Bagian IlmuKesehatan Mata
Fakultas KedokteranUniversitas Padjadjaran
Rumah Sakit Mata Cicendo
Apakahyang dimaksuddenganrefraksi?
Penyimpangan arah sinar cahaya yang menembus/melewati sebuah media transparan kemedia transparan lainnya yang berbeda kepadatannya.
Prevalensi kelainan refraksi--->tertinggi di Indonesia Anak-anak dengan kelainan refraksi Deteksi lambat-->koreksi kacamata lambat
Ambliopia=lazy eye =matamalas
•Prestasi belajar menurun
•Gangguan kepribadian
malu
kurang percaya diri
tersisihkan dari pergaulan
Kelainan Refraksi pada Anak dapat dicegah dengan cara Deteksi& Pengobatan gangguan refraksi pada anak HARUS SEDINI MUNGKINCEGAH MATA MALAS (AMBLIOPIA)
Pengobatan mata ambliopia---> 12 tahun Memberikan hasil yang tidak menggembirakan
Mata Normal-->Emetropia Mata
Mata dengan kelainan Refraksi--->Ametropia
Jenis-jenis Ametropia pada Anak
Miopia
Hipermetropia
Astigmat
Perkembangan Pada Anak
Saat lahir, anak biasanya HIPERMETROPIA
EMMETROPIA saat usia 7-9 th
MIOPIA: anakAsia: usia±10 th anak Kaukasia: usia±10-16 th
MIOPIA Kelainan refraksi dimana tanpa akomodasi sinar yg datang sejajar akan difokuskan didepan retina
Penyebab: Miopia Aksial: Panjang aksial bola mata>N Miopia Refraktif :lensa terlalu cembung kornea terlalu cembung indeks bias lensa naik perubahan letak lensa
MIOPIA
Gejala
Penglihatan jauh kabur
Nonton TV dekat
Tidak dapat melihat tulisan dipapan tulis
Mata lekas lelah, berair, cepat mengantuk(gejalaastenopia)
Memicingkan mata agar melihat jelas
Hemeralopia(rabunsenja)
HIPERMETROPIA
Penyebab:
Hipermetropia Aksial:Panjang aksial bola mata
HIPERMETROPIA
Gejala
Penglihatan dekat buram
Gejala astenopia akomodativa (setelah membaca/menulis)
Hipermetropia tinggi-->juling konvergen
ASTIGMAT
Kelainan refraksi dimana terdapat perbedaan derajat refraksi pada meridian yang berbeda. Sinar tidak dibiaskan pada satu titik, tetapi beberapa titik.
Penyebab:
Perubahan pada lengkung kornea(90%)
Perubahan pada lengkung lensa(10%)
ASTIGMAT
Gejala
Pada astigmat ringan, kadang-kadang visus normal
Pada astigmat sedang&tinggi, visus akan menurun baik untuk melihat jauh maupun dekat
Gejala astenopia setelah melihat dekat atau jauh
Penanganan Ametropia
Miopia:
sferis negatif(minus) ukuran terkecil yang memberikan penglihatan terbaik
Hipermetropia:
sferis positif(plus) ukuran terbesar yang memberikan penglihatan terbaik
Astigmat:
silindris dengan koreksi penuh, terbesar
_________________________________________________________
. Tingkat .Ringan . Sedang . Berat .
_________________________________________________________
. Miopia .≤-3.00 D . -3.25 s/d -6.00 D . > -6.00 D .
_________________________________________________________
. Hipermetrop .≤+3.00 D . +3.25 s/d +5.00 D . > +5.00 D .
_________________________________________________________
. Astigmat .< 1.00 D . 1.00 s/d 3.00 D . > 3.00 D .
_________________________________________________________
Contoh
AV OD: 5/60 S –2.50 = 0.8
S –2.75 = 1.0
S –3.00 = 1.0
Koreksiyang diberikan S -2.75
AV OD: 3/60 S +4.00 = 1.0
S +5.00 = 1.0
Koreksiyang diberikanS +5.00
Contoh
AV OD: 3/60 S -2.50 C -1.75 x 180 = 1.0
S -2.50 C -2.00 x 180 = 1.0
Koreksi yang diberikan S -2.50 C -2.00 x180
Komplikasi Ametropia
Mioptinggi -->juling divergen = Eksotropia
Hipermetrop tinggi-->juling konvergen = Esotropia
Komplikasi Gangguan Refraksi Berat
JULING (STRABISMUS)
Esotropia akibat hipermetrop tinggi
Koreksi terhadap hipermetrop akan memperbaiki mata juling